• Arsip

  • Kategori

  • jumlah pengunjung

    Royal National London
    Powered by Best Free Counters
  • ZONA UNNES

Android (Sistem Operasi)

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk GoogleHTCIntelMotorolaQualcommT-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Baca lebih lanjut

Cakram Blu Ray

Cakram Blu-ray (InggrisBlu-ray Disc disingkat BD) adalah sebuah format cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini. Cakram Blu-ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang dipakai DVD dan CD. Format saingan Blu-ray yaitu HD DVD juga menggunakan laser jenis yang sama. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa pabrik bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dandua lapis (50 GB) yang dapat ditulis ulang.[1] Beberapa studio film yang mendukung format Blu-ray bahkan telah merilis atau mengumumkan akan merilis film pada cakram berkapasitas 50 GB.blue ray lebih pendek dari panjang gelombang laser memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak informasi pada 12 cm CD / DVD ukuran disk. Minimum “spot size” di mana sebuah laser dapat terfokus dibatasi oleh difraksi, dan bergantung pada panjang gelombang dari cahaya dan kecepatan rana numerik dari lensa yang digunakan untuk fokus itu. Dengan penurunan panjang gelombang, meningkatkan kecepatan rana numerik 0,60-0,85 dan membuat penutup lapisan tipis agar terhindar dari efek optik yang tidak diinginkan, laser dapat difokuskan ke tempat yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan lebih banyak informasi yang akan disimpan di daerah yang sama. Baca lebih lanjut

Kode QR

Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar dari pada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang

Definisi

Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindaiQR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Baca lebih lanjut

Teknologi Pendidikan: Pandangan Keilmuan, Perubahan Trend, dan Wacana Didepan

Oleh: Taufik Ikhsan Slamet, S.Pd

Teknologi pendidikan sebagai satu disiplin ilmu masih terdengar kurang familiar dibanyak peserta pendidikan tingkat menengah (SMA, SMK, MA, maupun MAK) yang siap melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat tinggi. Teknologi pendidikan masih kalah, dalam tingkat seleksi penerimaannya, dibanding dengan ilmu-ilmu lain yang ditawarkan oleh setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Tidak heran, pada kenyataannya teknologi pendidikan menjadi pilihan kedua bahkan ketiga, walaupun ada juga yang sebagai pilihan pertama, disaat ujian masuk perguruan tinggi.

Fakta seperti ini bukanlah suatu permasalahan yang aneh atau tidak masuk akal, bahkan penulis menganggapnya sebagai suatu kewajaran. Teknologi pendidikan tidak ada didalam standar isi kurikulum untuk pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan menengah. Karena itu banyak dari siswa tingkat pendidikan dasar dan menengah tidak mengenal teknologi pendidikan, terutama lapangan pekerjaannya kedepan. Dan banyak dari para mahasiswa teknologi pendidikan justru mengenal teknologi pendidikan disaat sudah ada di perguruan tinggi dalam jangka waktu yang tidak sebentar.

Lalu mengapa teknologi pendidikan tidak diajarkan ditingkat pendidikan dasar maupun menengah?! Teknologi pendidikan bukanlah suatu disiplin ilmu pasti yang memiliki “isi” didalamnya, teknologi pendidikan merupakan salah satu disiplin ilmu “kosong” yang memiliki pandangan dan tugasnya sendiri. Sebagai satu disiplin ilmu “kosong”, teknologi pendidikan memiliki peran yang sama dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu menyelesaikan masalah (memecahkan masalah) terutama dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Teknologi pendidikan ibarat wadah atau alat yang bisa diisi apapun untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu, rekayasa dari teknologi pendidikan berada dalam bidang pendidikan (kurikulum) dan pembelajaran (sumber dan lingkungan). Baca lebih lanjut

Laboratorium Multimedia dan Kecakapan Hidup Spesifik Siswa SMK

 

Oleh: Fikri Aulia

Laboratorium multimedia merupakan pusat sumber belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan tergolong ke dalam jenis sumber belajar yang dirancang (learning resources by design). Keberadaan laboratorium multimedia sangat penting bagi proses pembelajaran dan peningkatan kecakapan hidup siswa SMK. Hal ini didasari oleh dua alasan berikut ini.

Pertama, SMK merupakan pengguna terbesar laboratorium komputer dibanding dengan jenjang sekolah lain. Hal itu menandakan keseriusan SMK memanfaatkan laboratorium multimedia sebagai pusat sumber belajar untuk meningkatkan kecakapan hidup siswa dan lulusannya. Kedua, SMK merupakan satuan pendidikan vokasional yang mengemban misi pengembangan kecakapan hidup siswa dan lulusannya. Baca lebih lanjut

MENJADI GURU YANG MELEK TIK

Oleh: Dr. Yayat Hidayat Amir

A. Konsep DAN PERANAN TIK dalam Pendidikan

Pemanfaatan TIK di dalam dunia pendidikan merupakan suatu keniscayaan, meski tidak mungkin menggantikan peran personal dan “kemanusiaan” guru. Bahkan menurut Indrajit dan Djokopranoto (2006), sudah menjadi kebutuhan mutlak yang harus dimiliki dan dimanfaatkan apabila ingin meningkatkan kualitas pendidikan.

Di tingkat satuan pendidikan, TIK berperan sebagai: (1) keterampilan (skill) dan kompetensi; (2) infrastruktur pembelajaran; (3) sumber bahan belajar; (4) alat bantu dan fasilitas pembelajaran; (5) pendukung manajemen pembelajaran; dan (6) sistem pendukung keputusan (Munir, 2008). Di tingkat makro, peran TIK di dunia pendidikan akan dapat: (1) meningkatkan e-literacy masyarakat; (2) mengurangi dampak digital gap; (3) melahirkan daya saing nasional; dan (4) menjadi center of excellence.

Informasi adalah sejumlah data yang diproses melalui prosedur pengolahan data. Tujuannya untuk menguji apakah tingkat kebenaran dan ketercapaiaannya sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim (komunikator atau sender) menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik.

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Arti lainnya, segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, seperti mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, software pemroses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi dan jaringan.

TIK diartikan sebagai proses penyampaian data menggunakan alat komunikasi sehingga terjadi sistem pengiriman data. TIK merupakan teknologi terpadu sebagai tahap lanjut dari teknologi cetak, audio-visual, dan teknologi berbasis komputer.

Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer biasanya disebut computer-based intruction (CBI), computer assisted instruction (CAI), atau computer-managed instruction (CMI).

Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan teknologi ini, khususnya dengan menggunakan komputer yang berspesifikasi tinggi, yaitu tingginya interaktivitas pembelajar dengan berbagai macam sumber belajar. Baca lebih lanjut

Konsep Profesionalisasi

KONSEP PROFESIONALISASI

A. Pengertian Profesi

Secara harfiah kata profesi berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal dari bahasa Latin profesus yang berarti mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan” (Sanusi, 1987 : 18). Dalam Webster’s New World Dictionary ditemukan bahwa profesi merupakan “suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, dalam liberal art’s atau scince dan biasanya meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional”.
Vollmer dan Mill yang dikutip Peter Jarvis (1983 : 21) menyatakan bahwa profesi adalah : suatu pekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual dan latihan yang khusus, tujuannya untuk menyediakan pelayanan keterampilan atau advise terhadap yang lain dengan bayaran atau upah tertentu (a profession may perhaps be defined as an occupation based upon specialized intellectual study and training, the purpose of which is to supply skilled service or advice to other for a definite fee or salary).
Lebih lanjut, Peter Jarvis mengutip pendapat Cogan (1983 : 21) profesi adalah suatu “keterampilan yang dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran atau ilmu pengetahuan”. Dengan demikian tidak semua pekerjaan dapat disebut suatu profesi, karena hanya pekerjaan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dikatakan profesi. Abin Syamsuddin (1996) mengartikan profesi sebagai suatu “pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya”.
Di dalam berbagai referensi, pengertian profesi dapat berbeda makna sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Pendekatan dari sisi sifat (trait) memandang profesi sebagai suatu yang memiliki seperangkat elemen inti atau embrio (a set of core element) yang membedakan dari jenis pekerjaan lain, artinya sifat profesi ditandai oleh seperangkat elemen inti. Dedi Supriadi (1998 : 95) memaknai profesi dengan menunjuk kepada suatu “pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan terhadap profesi”. Lebih lanjut Dedi menyatakan bahwa “suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan disiapkan untuk itu”.
Dari perspektif sosiologis, profesi adalah suatu pekerjaan yang mengatur dirinya melalui suatu latihan wajib dan sistematis dan disiplin kesejawatan, yang didasarkan atas pengetahuan teknis yang spesialis, memiliki orientasi pelayanan dan bukan keuntungan serta dijunjung tinggi melalui kode etiknya.
Merujuk kepada uraian di atas, profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menuntut persyaratan khusus, memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu pula.
Ciri/karakteristik pelayanan profesi ini adalah : adanya ikatan profesi, adanya kode etik, adanya pengendalian batas kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk mengontrol praktek. Greenwood (1957) menambahkan beberapa ciri lain yaitu adanya teori yang sistematis, otoritas, sangsi dari masyarakat, dan adanya budaya khusus. Wilensky (1964) menambahkan juga ciri profesi, yaitu pekerjaan penuh waktu, adanya pendidikan yang berhubungan dengan universitas. Baca lebih lanjut